Sabtu, 27 Desember 2014

PISTON SEPEDA MOTOR 4 TAX


Urutan Pemasangan Ring Piston

  Saya hanya sekedar ingin berbagi pengalaman. Bagi para profesional dibidangnya, tulisan ini bisa dibilang ilmu dasar perbaikan motor. Namun untuk kamu yang ingin memcoba melakukan penggantian ring piston kendaraan secara sendiri, semoga tulisan ini bermanfaat.
Langkah Penggantian Piston kit:
  • Pertama lakukan pembongkaran piston (lihat buku panduan reparasi)
  • Cek kondisi semua bagian
  • lihat ukuran piston (biasanya tertera pada badan piston)
  • bawa silinder dan piston saat beli piston kit (menentukan berapa besarnya over size piston baru / kembali std)
  • bawa ke tukang oversize silinder
  • rakit / pasang semua bagian
  • setel karbu (langsangnya diperbesar, biar ga mati2)
Disini saya tidak akan membahas bagaimana cara membongkar dan memasang piston. Untuk cara membongkat dan memasang silahkan baca Buku Panduan Reparasi (BPR) / Service Manual Book motor kamu. Sesuai judulnya maka saya hanya membahas urutan pemasangan ring piston.

Tulisan ini untuk pemasangan ring piston motor bebek / posisi head silinder tidur. (bisa dipraktekkan pada motor Honda Grand, Honda Supra X 100cc, Honda Win

Mari kita lihat ilustrasi yang terdapat dalam buku pandauan reparasi (mungkin bisa berbeda)




Nah, Silahkan diamati letak dan sudut pemasangan antar celahnya.

Alur ring di piston ada 3, urutannya:
  • Ring kompresi pertama agak terang dibanding ring kedua. Tugasnya menahan kompresi, juga menyalurkan panas pembakaran.
    # Dalam kit AHM terdapat tanda "N/T"
  • Ring kompresi kedua, biasanya warna fisik agak gelap. Bentuk lingkar luar atau bibir samping ring kompresi biasanya meruncing di bawah. “Tugasnya menyapu pelumas di permukaan liner. Juga tidak bikin kotoran menumpuk di bawah ring. Makanya jangan sampai terbalik.
    # Dalam kit AHM terdapat tanda "A"
  • Ring oli. Terdiri dari susunan ring tipis atas (rel samping), ring gelombag (pengantar) dan diapit lagi ring tipis bawah. (ring tipis sama saja, bisa dibolak balik) Tugas ring oli memberi pelumas pada liner, juga menyekap oli yang terlalu banyak di liner.
# Usahakan agar tanda penghadap keluar semua

Setelah ring dipasang ke piston dengan tahap susuan ring oli pertama kali, disusul ring kompresi kedua dan pertama, langkah berikut mengatur posisi celah ring di alur piston. Tujuannya meminimalisasi kebocoran kompresi bila gap ring tersusun satu garis.
Usahakan agar celah ring jangan berada dibawah. hal ini dimaksudkan agar menghindari merembesnya oli melalui celah tersebut. Ini hanya berlaku untuk ring kompresi pertama dan kedua.
Pengaturan Sudut Celah Ring:
  • Ring kompresi pertama membentuk sudut 45 s/d 60 derajat dari titik atas, bisa kekanan atau ke kiri. 
  • Ring kompresi kedua membentuk sudut 45 s/d 60 derajat dari titik atas, dengan arah kebalikan arah celah ring kompresi pertama.
  • Ring oli, bebas.
Untuk Pemasangan Ke Stang Piston, lihat buku panduan reparasi.

Saran saya sebelum melalukan pembongkaran harap baca buku panduan repasi dengan teliti. Lakukan pengambilan gambar (foto) setiap detail saat pembongkaran, hal ini agar memudahkan saat pemasangan kembali.
Untuk proses over size bisa dilakukan di bengkel bubut, carilah informasi mengenai bengkel bubut yang bisa mengerjakan dengan baik.
Sumber : http://ilmudibagi.blogspot.com/2013/06/urutan-pemasangan-ring-piston-honda-ahm.html

Cara Memasang Ring Piston dengan Baik dan Benar


ring piston pada Yamaha Jupiter
Ring piston merupakan part yang dipasang di piston dan merupakan bagian yang bergesekan dengan dinding liner mesin. Fungsi ring piston ini adalah sebagai penahan kompresi mesin dan mengatur pelumasan dinding liner mesin. Pemasangan nya pun tidak boleh salah maupun terbalik. Pemasangan ring piston ada aturan yang harus di ikuti.

Berikut tips nya:
1. Pahami permukaan, kode, warna, dan sudut ring piston
Permukaan ring kompresi dan ring oli sangat berbeda. Ring oli bergelombang dan ring kompresi tampak datar dan mengkilap. Kalau ring kompresi ada tulisan T, itu menghadap ke atas dan sebagai ring kompresi 1/atas. Jika warna yang lebih gelap, atau malah kehitaman, itu merupakan ring kompresi 2/bawah. Jika dicermati lagi, sudut ring kompresi piston juga ada perbedaannya. Berikut gambarnya.

bentuk ring pada piston
2. Perhatikan sudut celah piston
Ring piston memiliki bagian yang terputus. Nah, celah ring piston yang terputus inilah yang harus kita atur letak nya. Penjelasan silahkan lihat gambar. Berikut gambarnya.
ilustrasi
Kalau masih bingung silahkan lihat dari muka piston saja.


Sumber : http://freecharz.blogspot.com/2013/07/cara-memasang-ring-piston-dengan-baik.html


 

 cara mengganti piston pada sepeda motor 

1. Pemeriksaan kepala silinder 
a. Bersihkan kerak karbon yang ada di ruang bakar dan buang 
   dengan sikat halus atau motor motor bor
b. Periksa ketirusan lubang, Perbaiki dan ganti drat yang rusak atau stnd patah
c. Periksa kelengkungan kop silinder dengan menempatkan baja pada permukaannya.
d. Ukur celah antara penggaris dan permukaan kop silinder feeler gauge, seperti pada gambar.
    Kelengkungan 0,05 mm maksimum.
e. Bila kelengkungan melebihi spesifikasi, bubut permukaan silinder.
f.  Pastikan pipa air tidak tersumbat. 

2. Pemeriksaan manifold
a Periksa melengkung atau tidaknya permukaan manifold isap dan
   buang.
b.Tempatkan saluran pada permukaan pelat rata. Ukur celah antara
   saluran dan permukaan pelat dengan celer gauge. Kelengkungan ·
0,1 mm maksimum
c. Bila kelengkungan melebihi spesifikasi, bubut/gerindalah terse- 
   but hingga rata kembali. 

3. Pemeriksaan pegas katup
a. Periksa keadaan pegas.
b. Ukur panjang bebas pegas.

4. Pemeriksaan katup
a Bersihkan kerak karbon pada klep. 
b.Periksa keadaan katup dengan melihatnya dari kemungkinan
    permukaan yang tidak rata, retak, atau rusak bakar. Bila hal ini
    ada, ganti dengan yang baru
c.Ganti katup bila aus, gepres, berkarat, dan tidak bisa dibersihkan
  atau diperbaiki permukammya (scuur).
dUkur diameter batang katup pada dua atau tiga tempat di sepanjang batang
   katupnya dengan
  mikrometer. Ganti katup bila tingkat keausannya melebihi batas spesifikasi.

5. Memeriksa celah batang katup
a. Pasang katup pada bosnya.
b. Ukur celahnya dengan dial indicator sambil menggerak-gerakan
   batang katup ke depan dan ke belakang.
c. Bila celah melebihi spesifikasi, ganti bos katup dan katupnya.

6. Penggantian bos katup
a. Tap bos katup lama keluar, dengan SST dan palu.
b. Tap bos katup baru masuk dengan SST hingga ring pada bos katup.
   Catatan :
    - Bos katup isap dan katup buang berbeda
    - Gunakan bos klep buang sebagai pengganti kedua bekatup isap buan
c. Pasang seal katup pada bosnya dcngan SST. 

7. Merapikan permukaan kutup dan dudukun 
a.Perbaiki permukaan sehingga permukaan katup isap maupun
   buang membentuk sudut 45 derajat
b.Untuk membersihkan permukaan katup, buanglah Iogam sedikit mungkin
   (seperlunya saja).
   Bila pinggir klep kurang dari 1,0 mm
    setelah diskir, gantilah katup.
  Periksa bagian yang bersentuhan pada setiap dudukan katup. Bila kasar atau
   rusak perbaiki
   dudukan katup dengan pisau dudukan klep. Sudut dudukan katup isap dan buang,
   yaitu 45
   derajat
d.Oleskan prussian biru pada prrmukaan katup.
e.Periksa dudukan katup dengan menekan klep pada dudukannya.
   Bila wama biru tidak tampak di sekeliling 360° permukaan katup, gantilah katup.
f. Periksa lekukan pada dudukan katup dengan mengukur bagian
  batang katup yang menonjol ke atas (ukuran L, ukuran ini harus sesuai spesifikasi).

8. Memeriksa celah tuas katup dun porosnya

a. Ukur dan hitunglah celah antara lubang tuas katup dan porosnya.
Celah maksimum 0,10 mm.
b. Ganti tuas klep berikut porosnya bila celahnya melebihi spesifikasi.

9. Memeriksa blok silinder 
a. Periksa blok silinder atau perbaiki/ganti bilamana perlu.
   1) Rusak karcna bocor.
   2) Retak.
   3) Dinding silinder tergores.
b Ukuran tingkat kelengkungan blok silinder bagian atas. Kelengkungan maksimum
   0,10 mm. 
c. Bila kelengkungan melebihi spesifikasi, perbaiki dengan bubut atau ganti biok silinder
   denganyang baru.
d.Ukur dinding lubang silinder sesuai arah X dan Y pada  YV
   tingkatan (A, B, dan C) untuk setiap silinder.
Perhatian:
- Ukuran lubang silinder harus berdasarkan ukuran piston oversize dan sama untuk
   seluruh silinder 
- Bila lubang silinder melebihi srandard maksimum, bor ulung silinde rjadi oversize.
- Bila perbedaan antara pengukuran A dan melebihi ketirusan maksimum, bor ulang
   silinde rjadioversize. Taper 0,019 mm maksimum.
- Bila perbedaan X dan Y melebihi ketidak bulatan maksimum bor ulang silinder ke
   oversize.
Ketidakbulatan maksimum 0,019 mm
e. Bila bagian atas dinding silinder menunjukkan keausan tidak waj ar, copot lapisan
   tersebutdengan reamer.

10. Mesin piston
Perhatian:
Ban piston diganti, ring piston juga harus diganti.
a.Periksa seluruh lingkar luar piston dari karat. Gantilah bila perlu
b.Ukur diameter luar setiap piston pada sudut pengukuran  tegak
    lurus (siku) (90°) dari posisi pasak piston, dengan jarak 18mm di
    bawah alur ring piston bawah. Lihat spesifikasi diameter
    mobil bersangkutan.
c.Ukur celah antara piston dan silinder. Bila celah melebihi batas  
  maksimum, ganti piston dan bor ulang silinder. Setelah
  pasang piston oversize. Celah maksimum 0,10 mm.

11. Memeriksa celah piston dan ring piston
Ukur celah antara ring piston dan dudukan ring pada piston
bagian atas/bawah secara melingkar dengan ring piston ban.
Ukuran maksimum celah (paling atas dan kedua) 0,10 mm.
Bila celah melebihi batas maksimum, ganti piston.
Periksa kerusakan, keausan ring piston yang tidak normal atau
patah. Ganti ring piston bila perlu.
Masukkan ring piston ke dalam silinder dan gunakan piston
untuk mendorongnya hingga ke gerakan paling bawah ring.
Ukur jarak ujung ring piston dengan feeler gauge. Ganti ring
piston bila perlu. Celah maksimum 170 mm.

12. Memeriksa pasak piston
a.Ukur diameter lubang pasak pada piston pada empat  tempat
  dengan arah pengukuran X dan Y (menyilang).
b.Ukur diameter piston dengan arab X dan Y pada empat tempat
cHitung celah antara pasak piston ke piston. Spesifikasi 
  celah 0,000 — 0,024 mm. _
d.Bila celah melebihi spesifikasi, ganti piston dan/atau pasaknya.

13. Memeriksa batang piston
a.Ukur lubang ujung kecil (lubang untuk pin piston) batang piston
b.Hitung kelonggaran antara Iubang ujung batang piston dan pin
   piston. Spesifikasi celah 0,015 — 0,040 mm. V
c.Bila kelonggaran melebihi spesifikasi, ganti batang pistonda atau
   pasaknya.

14. Memeriksa bearing (bantalan) batang piston
a.Periksa bearing dari kerusakan, keausan, goresan atau oblak.
  Ganti bila perlu. Bearing undersize 0,25 mm; 0,50 mm; 0,75 mm.
  Perhatian:
  Dua bagian bearing penggantiannya harus bersamaan.
b.Bersihkan kotoran dan oli dari crankpin dan bearing
c.Pasang metal duduk (main bearing) atas dan metal bulan (thrust
  bearing).
d.Pasang poros engkol pada blok silinder.
e Pasangkan plastik pengukur (plastic gauge) di atas crankpin pada
  arah sesumbu (aksial).
f. Pasang metal duduk bawah dan tutupnya sesual dengan jumlahnya.
g Kencangkan baut tutup metal duduk dua atau tiga tahap scsuai dengan urutan nomor pada
  gambar.

15. Memeriksa poros engkol 
a. Letakkan poros engkol pada blok V
b. Ukur tonjolan poros engkol di tengah-tengah jurnal. 
c. Ganti poros bila perlu, Tonjolan 0,033 mm maksimum.

16. Memeriksa metal duduk (main bearing) 
Periksa metal duduk dari goresan dan cacat lainnya. Ganti bila perlu.
Perhatian:
Kedua belahan metal harus diganti bersamaan, Metal duduk bawah
ukuran 0,2 mm; 0, 50 mm; dan O, 75 mm.

17. Memeriksa celah metal duduk
Ukur celah 0li metal duduk seperti mengukur metal jalan pada piston. Celah oli
0,023 - 0,042 mm, maksimum 0,08 mm
21. Memeriksa speling (kelonggaran) poros engkol
Periksa speling dengan dial indicator atau feeler gauge. Speling
kelonggaran 0,10 —- 0,15 mm; maksimum 0,08 mm; dan thrust washers
oversize 0,25 mm; 0,50mm; 0,75 mm.

18. Memeriksa poros (camshaft)
a. Periksa keadaan poros kam dari keausan daa goresan.
b. Ukur diameter jual (depan, tengah, belakang) apakah masih sesuai spesifikasi?
c. Ukur diameter cuping pada poros kam, apakah masih  sesuai spesifikasi?

19. Memeriksa celah oli poros kam
a.Hitung celah oli antara poros kam dan kepala silinder celah
  maksimum 0,15 mm.
b.Ukur kebenjolan poros kam dengan dial indikator. Ganti bila
   sudah melebihi kebenjolan maksimum. Kebenjolan maksimum  0,03 mm
c.Ukur celah antara sproket poros kam dan thrust plate dengari
  feeler gauge. Ukuran celah 0,02 — 0,18 mm. 

20. Memeriksa rantai timing dan rangkaiannya
a. Periksa setiap mata rantai dan sambungannya dari kemungkinan putus atau
   kerusakan-kerusakanlainnya.
b. Periksa keretakan, keausan atau kerusakan pada gigi-gigi sprokot.
c. Ganti bila perlu.
d. Periksa keausan dan kerusakan lain pada tensioner dan peredam
   getaran rantai.
e. Ganti bila perlu.

6 komentar:

  1. Terimakasih atas pencerahannya Om Rahmat,

    sekarang saya bisa meraba kenapa busi selalu tampak hitam seperti ada olinya padahal baru diganti. supra fit 2004

    BalasHapus
  2. Makasih pak ilmunya semoga bahagia selalu
    ..

    BalasHapus
  3. Numpang nanya mas .
    Pemasanga celah ring ny di posisi ex atau in .
    Mohon pencerahan nya mas ?

    BalasHapus
  4. Terima kasih mas atas saranya. semoga tambah sukses... dan bermanfaat

    BalasHapus
  5. mas mau nanya nih saya punya supra fit x 2008 mau di korter pistonya diganti dengan piston kaze oversize 0,75 kata tukang bubutnya udah tipis blok silindernya dan gak bisa dibubut. tolong solusinya mas.

    BalasHapus
  6. The Big 10 Baccarat - The Worrione
    If you're looking for the most popular casino game, there's Baccarat, and that's right. With a simple strategy that's simple enough, 바카라 검증 사이트 and the player's goal, there's something

    BalasHapus